Sering Konsumsi Mi Instan Dapat Memicu Gangguan Pencernaan (Part 2)
Walaupun rasanya gurih dan enak, tapi mi instan juga kurang baik jika sering dikonsumsi. Banyak penelitian tentang dampak konsumsi mie ini bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Padahal mi mengandung rendah serat sehingga nutrisinya tidak dapat terpenuhi secara optimal. Jika ingin menikmati mi, jangan setiap hari. Anda bisa menggantinya dengan beberapa jenis bahan lain seperti bihun.
Dan sebaiknya pilih mi homemade yang terbuat dari tepung dan telur. Kemudian Anda olah sendiri dengan menambahkannya dengan sayuran untuk menambah serat. Dan jika kepepet, sebaiknya seduh mi instan dengan proses penyeduhan dua kali agar beberapa zat yang ada di dalamnya berkurang.
5. Kanker
Mi instan banyak mengandung zat pengawet dan juga penstabil rasa yang bisa tingkatkan risiko kanker. Terutama mi yang dikemas dalam cup bisa saja mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa ikut terseduh ke dalam mie. Selain itu, kemasannya banyak yang terbuat dari sterofoam sehingga kurang aman untuk dikonsumsi.
6. Kegemukan
Mi terbuat dari karbohidrat olahan. Selain itu, mi juga mengandung banyak zat aditif seperti MSG, garam dan penambah rasa yang sebabkan kenaikan berat badan dalam tubuh. Karbohidrat olahan menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan bisa sebabkan lebih banyak insulin untuk disekresikan pada satu waktu. Dan pada akhirnya akan terjadi penumpukan lemak jika tidak diimbangi dengan olahraga.
7. Kerusakan hati
Beberapa jenis mi juga mengandung beberapa zat yang dikenal sebagai humectants atau zat anti beku. Zat ini bisa membuat mi tetap beku dan mencegah tekstur mi kering. Zat-zat ini sangat berbahaya untuk dan dapat sebabkan kerusakan hati dan ginjal. Zat kimia lain yang mungkin ada seperti propilen serta glikon yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh lemah.
8. Gangguan pencernaan
Mi instan sangat praktis untuk dijadikan sebagai makanan di rumah akan tetapi mereka lebih sulit dicerna dibandingkan dengan makanan segar. Mi cenderung menempel pada usus sehingga dapat menyebabkan akumulasi gas dan membuat perut buncit.
Padahal mi mengandung rendah serat sehingga nutrisinya tidak dapat terpenuhi secara optimal. Jika ingin menikmati mi, jangan setiap hari. Anda bisa menggantinya dengan beberapa jenis bahan lain seperti bihun.
Dan sebaiknya pilih mi homemade yang terbuat dari tepung dan telur. Kemudian Anda olah sendiri dengan menambahkannya dengan sayuran untuk menambah serat. Dan jika kepepet, sebaiknya seduh mi instan dengan proses penyeduhan dua kali agar beberapa zat yang ada di dalamnya berkurang.
5. Kanker
Mi instan banyak mengandung zat pengawet dan juga penstabil rasa yang bisa tingkatkan risiko kanker. Terutama mi yang dikemas dalam cup bisa saja mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa ikut terseduh ke dalam mie. Selain itu, kemasannya banyak yang terbuat dari sterofoam sehingga kurang aman untuk dikonsumsi.
6. Kegemukan
Mi terbuat dari karbohidrat olahan. Selain itu, mi juga mengandung banyak zat aditif seperti MSG, garam dan penambah rasa yang sebabkan kenaikan berat badan dalam tubuh. Karbohidrat olahan menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan bisa sebabkan lebih banyak insulin untuk disekresikan pada satu waktu. Dan pada akhirnya akan terjadi penumpukan lemak jika tidak diimbangi dengan olahraga.
7. Kerusakan hati
Beberapa jenis mi juga mengandung beberapa zat yang dikenal sebagai humectants atau zat anti beku. Zat ini bisa membuat mi tetap beku dan mencegah tekstur mi kering. Zat-zat ini sangat berbahaya untuk dan dapat sebabkan kerusakan hati dan ginjal. Zat kimia lain yang mungkin ada seperti propilen serta glikon yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh lemah.
8. Gangguan pencernaan
Mi instan sangat praktis untuk dijadikan sebagai makanan di rumah akan tetapi mereka lebih sulit dicerna dibandingkan dengan makanan segar. Mi cenderung menempel pada usus sehingga dapat menyebabkan akumulasi gas dan membuat perut buncit.
0 komentar:
Post a Comment